Ketika saya sedang iseng-iseng membaca sebuah situs berita online, saya tertarik dengan kumpulan foto-foto gunungan sampah yang terombang ambing di Samudera. Ketika saya baca berita tersebut dan melihat foto-fotonya, saya terkejut ternyata itu adalah kumpulan sampah-sampah laut yang terkumpul akibat arus laut dan membentuk sebuah kumpulan sampah yang sangat luas di Samudera Pasifik. Orang-orang menyebutnya dengan "The Great Pacific Garbage Patch"
Apakah The Great Pacific Garbage Patch itu???
The Great Pacific Garbage Patch atau dalam bahasa indonesia kita sebut Tambalan Sampah Samudera Pasifik merupakan kumpulan sampah laut yang berasal dari sampah-sampah lautan yang ada di Samudera Pasifik dan umumnya berasal sampah dari kapal-kapal laut yang berlayar di Samudera Pasifik. Sampah-sampah tersebut dibawa oleh arus laut dan berkumpul di suatu titik pertemuan arus laut yang kemudian membentuk "pulau sampah". The Great Pacific Garbage Patch ini terletak di Samudera Pasifik Utara.
Kumpulan sampah ini membentang di area yang sangat luas dan terdiri dari berbagai macam konsentrat plastik, sampah kimia, dan juga barang rongsokan serta puing-puing atau sisa material lainnya. Sampah yang beragam ini dikarenakan setiap kapal yang berlayar membuang sampah-sampah mereka ke laut dan arus laut membawa sampah tersebut dan kemudian terperangkap di pusaran arus laut Pasifik Utara. Daerah ini terletak di antara Hawaii dan California Amerika Serikat.
Tidak ada data yang pasti mengenai asal sampah plastik ini. Para ilmuwan memperkirakan 80% berasal dari daratan, dan 20% lainnya berasal dari kapal yang berlayar di Samudera Pasifik. 3000 orang yang berlayar dengan kapal pesiar dapat menghasilkan 8 ton sampah.setiap minggunya. Sampah yang berasal dari daratan umumnya berasal dari sungai dan sampah-sampah tersebut dibawa oleh arus sungai kelaut dan akhirnya arus lautlah yang menyeret sampah dari sungai terombang-ambing di laut dan kemudian membentuk kumpulan sampah plastik di Samudera. Sampah-sampah dari Amerika membutuhkan waktu sekitar 6 tahun untuk sampai di Pacific Garbage Patch, sedangkan sampah dari jepang membutuhkan waktu 1 tahun untuk berkumpul di tumpukan sampah pasifik ini (Pacific Garbage Patch).
Berapakah Ukurannya?
Ukuran tumpukan sampah ini tidak bisa diketahui secara pasti karena tidak bisa dilihat dari permukaan laut. Sampah-sampah tersebut berada di bawah permukaan laut sehingga tidak bisa dilacak melalui satelit maupun pesawat. Menurut perkiraan, luasnya antara 700.000 - 15.000.000 km persegi (0.4%1-8.1% dari luas Samudera Pasifik). Dari beberapa sumber luasnya bisa mencapai dua kali luas Amerika Serikat.
Apa Akibatnya bagi Lingkungan?
Sampah-sampah plastik yang ada pada kawasan Garbage Patch ini telah mengakibatkan pencemaran lingkungan di laut. Hewan-hewan laut telah menjadi korban akibat sisa konsumsi manusia ini. Hewan seperti ikan, burung albatros, kura-kura dan jenis makhluk laut lainnya telah terkontaminasi oleh sampah plastik tersebut. Burung Albatros adalah salah satu contoh hewan yang terkena dampak kontaminasi sampah laut tersebut. Pada sistem pencernaan burung ini banyak ditemukan sampah plastik. Dari 1,5 juta burung Albatros, menurut penelitian hampir semuanya terkontaminasi sampah plastik pada sistem pencernaannya dan ini berdampak negatif pada proses regenerasi burung ini. Sepertiga dari anak burung albatros ini mati karena kontaminasi sampah tersebut.
Selain itu, hewan-hewan mikroskopis juga bisa menyerap polutan organik yang ada di laut. Polutan ini bersifat racun (toxin). Toksin pada plastik ini juga dimakan oleh ubur-ubur yang kemudian dimakan oleh ikan yang lebih besar. Hal tersebut menyebabkan ikan-ikan tersebut menjadi terkontaminasi toksin dari sampah laut tersebut.
Disisi lain, tumpukan yang besar dapat membunuh hewan laut yang terperangkap. Hewan seperti ikan, kura-kura, dan burung dapat terperangkap oleh sampah dan juga pencernaan mereka juga terkontaminasi oleh sampah sehingga perlahan hewan-hewan tersebut akan mati. Selain kontaminasi pada pencernaan, polutan sampah juga dapat menyebabkan kurangnya persedian makanan bagi hewan-hewan laut.
Penelitian Terakhir
Pada tanggal 4 Oktober sampai 9 November 2012, Sea Education Allocation (SEA) telah melakukan kerjasama penelitian mengenai tumpukan sampah laut tersebut. Bekerjasama dengan 38 kru kapal, ilmuwan dan beberapa media, mereka menempuh perjalanan dari San Diego, California ke Honolulu, Hawaii untuk meneliti polutan sampah di arus Pasifik Utara. Penelitian yang dipimpin oleh Emelia deForce dan Kapten Jason Quilter. Selama penelitian di tahun 2012, tim menemukan 118 ton sampah plastik dan meneliti efeknya bagi kehidupan laut.
Siapa yang bertanggung jawab?
Jarak tumpukan sampah ini terlah jauh ditengah samudera pasifik. Jarak yang terlalu jauh ini menyebabkan tidak ada negara yang bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan ini. Hanya beberapa organisasi sosial (NGOs) yang berusaha untuk mencegah polusi ini menjadi lebih buruk, namun hasilnya belum maksimal.
<------- Video The Great Pacific Garbage Patch
<------ Ini adalah salah satu contoh video pengelolaan sampah di Amerika Serikat
Selain dari sampah laut di Samudera Pasifik, sebenarnya banyak lagi tumpukan sampah yang ada di berbagai belahan dunia lainnya, seperti di Samudra Atlantik, Samudera Hindia, Laut Cina Selatan, Laut Merah dan perairan lainnya di dunia.
Itulah salah satu contoh kerusakan di bumi kita ini. Sampah yang ada di lautan yang membentuk tumpukan sampah yang dikenal dengan Garbage Patch. Belum lagi tumpukan sampah manusia di daratan yang menggunung. Ribuan ton sampah dihasilkan masyrakat dunia setiap hari.
Selanjutnya adalah tanggung jawab kita bersama untuk menjaga lingkungan kita agar bisa digunakan untuk anak cucu kita kelak...
Dikutip dari berbagai sumber.
Oleh :
Tim SIMACO
1 comments:
ijin share di http://glock4green.blogspot.com/2014/10/sampahku-sayang.html
Post a Comment