Friday, 30 August 2013

Ubahlah Pola Pikir Anda menjadi "How to"


Setiap manusia diberi anugerah oleh Tuhan yang sangat besar. Anugerah yang diberikan oleh-Nya tidak dapat dibuat dan ditiru oleh seorangpun manusia. Salah satu anugerah itu adalah otak manusia. Otak manusia digunakan oleh manusia untuk berfikir. 

Seberapa luar biasakah otak manusia??
Sebelum kita menjelajahi keajaiban otak manusia, mari kita sejenak memerhatikan bagaimana kemampu- an otak yang dimiliki oleh seekor lebah : Lebah dapat membuat tempat penyimpanan madu yang efektif, mereka membuat sarangnya dalam bentuk heksagonal sehingga mampu memuat madu yang banyak dan aman. Sarang lebah ini juga dapat menjaga pertukaran udara manakala suhu udara sedang memanas dengan cara mengipas sarangnya dengan sayapnya untuk  mengindari pencemaran udara. Lebah dapat mengeluarkan getah untuk melem sarangnya jika terjadi kebocoran juga melindungi madu dari serangga yang berhasil masuk ke dalam sarangnya dengan cara pembalsaman.




Dari penggambaran kemampuan otak yang dimiliki lebah tersebut, menggambarkan begitu sempurnanya Tuhan menciptakan makhluk ciptaan-Nya. Begitu luar biasanya kemampuan otak lebah yang mampu melakukan sesuatu yang begitu kompleks. Padahal jika anda tah bahwa jumlah sel otak lebah hanyalah 7000 sel. Coba kita bandingkan dengan sel otak manusia yang memiliki 1 Triliun sel, yang artinya bahwa sel otak manusia 142.857.143 kali lipat dari sel otak lebah. Dengan sel otaknya teresebut, lebah menghasilkan madu yang tidak hanya menjadi bahan makanan bagi mereka sendiri, tapi kita juga dapat merasakan manfaat dari madu lebah tersebut yang sangat bermanfaat bagi kita tidak hanya untuk makanan, tapi juga sebagai minuman yang sangat sehat dan bergizi.

Kalau Lebah bisa melakukan sesuatu yang luar biasa bagaimana dengan kita ? 

Otak manusia sebenarnya dapat diibaratkan dengan komputer super dengan daya penyimpanan yang sangat besar. Jika seluruh informasi buku perpustakaan di dunia atau seluruh informasi jaringan telekomunikasi di dunia dimasukkan ke dalam otak, otak manusia tidak akan penuh. Saat ini rata-rata potensi otak manusia yg digunakan kurang lebih 0,0001%.Kenapa bisa demikian??



Pada dewasa ini, manusia telah dimanja dengan berbagai kecanggihan teknologi yang memudahkan kehidupannya. Berbagai macam tekonologi yang digunakan mulai dari Smartphone, Smart PC, TV berteknologi tinggi, mobil mewah, pesawat jet, dan teknologi lainnya. Sekarang, bisa dikatakan setengah dari masyarakat dunia tahu dan bisa menggunakan teknologi seperti Smartphone. Namun, pada umumnya kita hanya tahu cara memakainya. Bagaimana cara membuatnya dan bagaimana sistem kerja peralatan dan program di dalam smartphone tersebut??

Oleh karena itulah, pada saat sekarang ini kita hanya bisa menjawab pertanyaan "Apa itu ?". Namun kita belum tentu bisa menjawab pertanyaan "Bagaimana cara membuatnya?", "Bagaimana cara kerjanya?". Itulah yang umumnya terjadi pada manusia sekarang ini. Walaupun tingkat teknologi kita dewasa ini telah berkembang, namun pola pikir kita haruslah berkembang. Jangan hanya kita hanyut akan kecanggihan fasilitas yang ada. Ubahlah pola pokir kita menjadi "How to". Marilah kita berfikir mengenai lingkungan kita. Bagaimana cara mengembangkan teknologi yang ada agar dapat digunakan oleh manusia secara bijak.

Kita dapat mencontoh prinsip Kaizen yang dipakai oleh masyarakat Jepang. Prinsip Kaizen ini terdiri dari tiga hal yaitu Amati - Tiru - Modifikasi. Oleh karena itu manusia harus berfikir berkembang. Kita harus mengembangkan pemikiran kita "out of the box". Jangan hanya berfikir lokal, tapi berfikirlah secara global. Pikirkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat. Pikirkan solusi dari setiap permasalah (How to solve those problems). Pikirkan bagaimana cara mengembangkan bisnis (How to expand your business). Pikirkan bagaimana cara agar mendapatkan pekerjaan (How to get this job). Pikirkan bagaimana cara membuat aplikasi yang lebih efektif dan efisien (How to make effective and efficient applications). Bagaimana cara membuat mobil buatan dalam negeri (How to create state owned car factory). Bagaimana cara mensejahterahkan masyarakat (How to create prosperous scoiety).

Oleh karena itu mulailah untuk mengubah pola pikir dari "What" menjadi "How to". Kembangkanlah pola pikir kita. Jadilah seorang "peniliti". Telitilah dinamika alam ini dan pikirkanlah solusi dari setiap masalah. Jadikan itu sebuah tantanga. Gunakan prinsip Kaizen, amatilah yang telah ada, tirulah yang baiknya dan terakhir buatlah sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi setiap orang.

Ingat, Tuhan menganugerahkan kepada kita 1 triliun sel otak yang kemampuannya sangat luar biasa. Gunakanlah otak itu semaksimal mungkin dan berfikir solutiflah. Ubah pola pikir anda menjadi "How to"

2 comments:

harqi said...

go Simaco !

Unknown said...

Kalau menurut saya tidak ada yang salah dengan "apa itu...". Kita tidak akan tahu sesuatu tanpa mempertanyakan "Apa itu.."
Sedangkan "How to.." adalah lanjutannya.

Amati-tiru-modifikasi
Menurut saya:
Amati berarti mempertanyakan dengan kata "apa" yang kemudian dilanjutkan dengan kata "kenapa" (misal: kenapa itu masih seperti itu?) setelah mempelajari lebih lanjut, baru bisa di-tiru dengan kata "bagaimana" menirunya.Setelah itu kemabali dengan "bagaimana" cara memodifikasinya. Saat memodifikasi tetap di pertanyakan "apa" yang harus di modifikasi, lalu "kenapa" harus di modifikasi.

Jadi, kita 'tidak harus merubah' pola pikir "apa itu" karena kita harus tahu dulu. Tapi, 'menambah' pola pikir 'apa itu' dengan 'how to..' dan 'why...'

Post a Comment