Monday 7 April 2014

Geliat Industri Otomotif Indonesia


            Indonesia saat ini sedang menjadi lirikan utama inverstor dunia. Semakin membaik dan menjanjikannya iklim investasi di Indonesia menjadi kunci perkembangan investasi di negara ini. Saat ini investor asing beramai-ramai datang ke Indonesia dan menginvestasikan dana mereka untuk pengembangan bisnis mereka di tanah air.
            Salah satu sektor yang saat ini sedang menggeliat adalah sektor industri otomotif. Perlu diketahui bahwa Indonesia saat ini telah memiliki pabrik industri otomotif. Walaupun industri ini merupakan industri perusahaan asing yang sangat kita kenal, sebut saja Toyota dengan bendera Toyota Astra Motor (Grup Toyota Motor Corporation Japan), Daihatsu dengan bendera Astra Daihatsu Motor, Nissan, Suzuki dan bahkan Marcedes Benz yang membangun pabriknya di Indonesia. Perusahaan otomotif multinasional tersebut pada awalnya dibangun untuk mencukup kebutuhan pasar dalam negeri.

Masyarakat Indonesia telah menjadi “ladang” penjualan penggiat industri otomotif dunia, selain pangsa pasarnya yang besar karena banyaknya jumlah penduduk Indonesia, semakin besarnya kalangan menengah keatas serta kestabilan perekonomian Indonesia turut menjadi faktor pengangkat (leverage) bagi industri di Indonesia. Hal ini menyebabkan investor “nyaman” dalam menanamkan investasinya di Indonesia.
Pada awalnya banyak produsen lebih memilih Thailand daripada Indonesia, namun semenjak maraknya bencana banjir di Thailand, dan ketidakstabilan kondisi politik turut menjadi faktor yang menyebabkan industri otomotif dunia berbondong-bondong hijrah ke Indonesia. Selain itu market share Indonesia juga lebih besar daripada Thailand.
Ramainya industri otomotif di Indonesia turut menjadi sinyal semakin membaiknya perekonomian Indonesia. Mulai banyaknya direkrut tenaga ahli lokal serta pekerja lokal turut menghasilkan dampak yang menguntungkan bagi pemerintah. Pabrikan seperti Daihatsu, Toyota, Honda, Nissan, Suzuki dan Marcedes telah mempercepat produksinya seiring dengan semakin besarnya permintaan pasar terhadap produk otomotif.
Toyota Astra Motor dan Astra Daihatsu motor juga telah melakukan ekspor produk mereka ke berbagai negara di kawasan Asia Pasifik, Afrika, Timur Tengah dan bahkan  Amerika Selatan. Toyota pada tahun lalu telah membukukan penjualan ke luar negeri sedikitnya 118.000 unit. Managing Officer Toyota Motor Corp, Hiroyuki Fukui mengatakan bahwa Toyota Indonesia telah menjadi salah satu kunci kesuksesan penjualan Toyota global, kontribusi ekspor sekitar 70 persen terhadap produk ekspor RI.
Seiring dengan gairah ekspor kompetitornya, Honda juga mulai memacu produksi mereka. Kompetitor lain seperti Nissan, Suzuki dan Marcedes Benz yang pada awalnya hanya memproduksi produk untuk kebutuhan dalam negeri, belakangan ini mulai mencoba mengepakkan sayapnya untuk melakukan ekspor.
Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengatakan bahwa saat ini mobil jadi yang diproduksi Indonesia telah diekspor ke 70 negara. Iklim usaha yang kondusif tercermin dalam ekspor produk kendaraan yang terus meningkat, pada tahun 2012, ekspor kendaraan mencapai 125 ribu unit, tetapi pada 2013 menyentuh angka 170 ribu unit.

Posisi Strategis Indonesia dalam Industri Otomotif
Indonesia memiliki posisi yang strategis dalam pengembangan industri otomotif. Hal ini selain tercermin dari banyaknya pabrik otomotif yang telah berdiri di tanah air, juga dilihat dari visi ekspor perusahaan yang menghasilkan “kuda baja” ini. PT Toyota Astra Motor berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)-nya menunjuk Hiroyuki Fukui yang notabene merupakan Managing Officer Toyota Motor Corporation Japan menjadi Presiden Direktur Toyota Astra Motor. Penunjukan ini menunjukkan bahwa Toyota Motor memandang posisi Indonesia strategis dalam industri otomotif internasional, sehingga mereka memandang perlu menempatkan seseorang yang sangat profesional untuk mengelola pabrik strategis ini. Hal ini senada dengan tujuan Toyota Astra Motor untuk lebih mengembangkan produksinya dan kapasitas ekspornya.
 Dengan berkembangnya industri otomotif di Indonesia, otomatis sumber daya yang dibutuhkan pada industri ini akan tetap berada di Indonesia. Indonesia sendiri setiap tahun mengekspor aluminium dan nikel ke Jepang untuk memenuhi kebutuhan mesin dan kerangka kendaraan. Tumbuhnya pabrikan otomotif di Indonesia menyebabkan bahan mineral mentah yang dulunya diekspor sekarang dapat dimanfaatkan di Indonesia. “Kami mengekspor aluminium ingot dari Asahan. Tadinya, 285 ribu ton diekspor ke Jepang. Kini 90 persennya diserap di Indonesia untuk dibuat engine block”, kata Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi di Pabrik Toyota Karawang 2, Jawa Barat. Mantan dubes Indonesia untuk Jepang itu mengatakan bahwa banyaknya jumlah produk otomotif yang diekspor bisa mengurangi impor otomotif di Indonesia.

Momentum Kebangkitan Industri Tanah Air
Seiring dengan berkembangnya pabrik industri otomotif asing di Indonesia, hendaknya pemerintah juga menggenjot industri otomotif dalam negeri. Beberapa tahun yang lalu kita mengenal merek mobil buatan anak bangsa yang dipopulerkan oleh mantan Walikota Solo, Joko Widodo-Jokowi. Mobil kebanggaan Indonesia saat itu disebut mobil Esemka. PT Kiat Esemka setelah itu mulai berusaha memproduksi mobil tersebut secara masal namun sekarang geliat industri otomotif anak bangsa itu hilang begitu saja tanpa ada kabarnya saat ini.
Selain itu juga dikenal mobil yang dipopulerkan oleh Menteri BUMN-Dahlan Iskan melalui mobil listriknya. Mobil ini diciptakan oleh seorang ilmuwan Indonesia yang meraih gelar doktornya di Amerika Serikat dan juga pernah bekerja sebagai insinyur otomotif di salah satu perusahaan otomotif dunia di negeri Paman Sam. Namun kini kabar mengenai mobil listrik itupun lenyap begitu saja.
Sekarang adalah saatnya pemerintah melalui kementrian terkait memacu pertumbuhan industri di tanah air. Dengan menggeliatnya pabrik otomotif asing di Indonesia setidaknya transfer teknologi yang terjadi dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dan insinyur otomotif Indonesia untuk menciptakan produk baru yang lebih ramah lingkungan dan dapat dijangkau oleh masyarakat Indonesia. Dengan demikian industri otomotif buatan anak bangsa akan dapat berkembang dengan diiringi dukungan pemerintah, investor serta dibalut dengan kreatifitas dan inovasi anak bangsa.



Penulis:
Ridwan Rosman Syarif
Sang Pembelajar
Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas

0 comments:

Post a Comment