Perbedaan cara pandang tentang kebutuhan membaca berbeda bagi setiap orang. Membaca bagi sebagian orang merupakan hal yang menyenangkan dan menjadi kebutuhan. Bagi sebagian orang lagi membaca merupakan hal yang membosankan dan tidak begitu penting. Hal ini bisa disebabkan banyak hal, mulai dari pengalaman pertama membaca, anggapan tentang membaca, dan lain-lain.
Pengalaman pertama membaca selalu membekas pada setiap orang. Sama dengan pertemuan pertama dengan seseorang. Apabila pada pertemuan pertama tersebut menggambarkan seseorang tersebut berkarakter jujur maka untuk seterusnya orang tersebut akan mendapatkan "image" jujur. Begitu pula dengan membaca apabila pada pengalaman pertama membaca sudah mulai dengan paksaan, bacaan yang berat dan tidak menarik maka untuk seterusnya membaca akan dianggap sebagai hal yang menakutkan dan membosankan. Begitu juga dengan sebaliknya.
Anggapan yang tidak baik tentang membaca tersebut akan selalu tersimpan dalam alam bawah sadar anak-anak. Ini akan mengakibatkan anak-anak malas membaca dan menganggap membaca itu tidak mengasyikkan. Anggapan yang tidak baik ini akan terbawa selama seseorang hidup. Hal ini akan menciptakan kemalasan yang menghambat seseorang untuk mengakses ilmu dan informasi dari sumber bacaan. Tidak bisa dibayangkan bagaimana nasib suatu bangsa apabila masyarakatnya malas membaca dan tidak membudayakan membaca.
Bagi kebanyakan orangtua dalam mendidik anak menganggap membaca itu adalah membaca buku teks sekolah. Jadi bacaan diluar buku teks sekolah atau buku ilmu pengetahuan tidak dikategorikan dengan membaca. Para orangtua menganggap membaca komik, novel, majalah sepakbola, majalah "game", bukan dimaksud dengan membaca. Jadi bagi kebanyakan anak-anak menganggap membaca itu merupakan sesuatu yang membosankan.
Padahal untuk usia anak-anak sebaiknya diperkenalkan terlebih dahulu dengan bacaan yang ringan. Bacaan ringan yang seperti cerita, dongeng atau bacaan yang sesuai dengan minat dan hobi anak-anak. Diperkenalkannya bacaan yang menarik dan sesuai dengan minat dan hobi akan memberikan kesan membaca adalah suatu kegiatan yang menarik bagi anak-anak. Apabila sudah tercipta ketertarikan untuk membaca maka selanjutnya akan menjadi suatu kebiasaan bagi anak-anak untuk membaca. Apabila kebiasaan membaca terus dipertahankan oleh anak-anak dalam kesehariannya maka semua hal tersebut akan menciptakan budaya membaca.
Apabila budaya membaca telah tercipta pada anak-anak maka untuk kedepannya dengan bertambahnya usia akan menciptakan kesadaran tersendiri akan pentingnnya membaca pada diri seseorang. Seseorang yang telah memiliki kesadaran untuk membaca akan merasakan membaca adalah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi. Sehingga dengan terciptanya budaya membaca akan tercipta masyarakat yang berilmu pengetahuan, kaya informasi, penuh kreatifitas dan kritis. Semua hal tersebut dapat menciptakan sebuah bangsa dan negara yang besar yang semuanya diawali dengan tumbuhnya budaya membaca pada masyarakatnya.
0 comments:
Post a Comment